Minggu, 25 September 2011

BUDGET PENDAHULUAN


PENGANGGARAN


Pengertian Penganggaran dan Anggaran


Penganggaran ialah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan mengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Hasil perbandingan ini melahirkan variance. Varian harus dianalisis dan dicari sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan pelaksanaan (pengendalian).
Sebelum menyusun anggaran perusahaan harus menyusun rencana strategis. Rencana strategis itu disusun berdasarkan hasil analisis kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan hasil analisis dari ancaman dan kesempatan eksternal perusahaan. Rencana strategis pada umumnya berjangka 5 tahun, 10 tahun atau lebih. Rencana strategis diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang kemudian diterjemahkan dalam tujuan jangka pendek. Dari tujuan jangka pendek itu disusun rencana jangka pendek yang kemudian dijabarkan dalam bentuk anggaran jangka pendek.
Pada umumnya setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut :
(a) Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Angga-ran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.
(b) Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian secara efektif.
(c)  Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu system akuntansi berda-sarkan tanggung jawab; suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
(d) Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan organisasi yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
(e) Anggaran dapat dianggap sebagai system yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
(f)   Anggaran dianggap sebagai system yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja system lain yang ada dalam perusahaan, anggaran sekaligus juga disebut sub-sistem.
(g) Anggaran sebagai suatu system terdiri dari tiga lapisan yaitu : inti system, sub-system penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti system ialah sasaran laba; sub-sistem penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti system seperti struktur organisasi, administrasi, analisis data, angka-angka standar dan sebagainya. Sub-sistem lingku-ngan ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya, yang mempengaruhi kerja suatu system  organi-sasi.
(h) Anggaran atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi : perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perenca-naan penggunaan bahan baku, perencanaan pembelian bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan biaya overhead, peren-canaan biaya pemasaran, perencanaan biaya umum dan administrasi dan seterusnya. Model tersebut pada umumnya disebut anggaran berkala yang lengkap atau master budget.

Anggaran induk perusahaan dagang lebih sederhana, karena hanya membeli dan menjual barang dagangan. Manajemen harus mengadakan es-timasi persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat angga-ran pembelian barang dagangan. Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi operasi, divisi pemasaran, dan divisi administrasi. Divisi operasi harus mengadakan pembelian dan penju-alan barang dagangan serta menentukan harga pokok barang dagangan yang dijual. Divisi Marketing mencari pelanggan atau mencari order, sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.
     Perusahaan dagang yang berdagang berbagai jenis barang dagangan memerlukan keahlian khusus. Tiap-tiap jenis barang dagangan memiliki ahli khusus, dan mereka harus menyiapkan anggaran pembelian dan penjualan barang dagangannya masing-masing. Kantor pusat menyiapkan anggaran biaya umum dan administrasi, anggaran belanja modal, anggaran kas, ang-garan laba-rugi, dan anggaran neraca.
Anggaran perusahaan jasa sangat sederhana, tidak terlalu rumit seperti anggaran perusahaan manufaktur. Namun perusahaan jasa sangat bervariasi jenis dan ragamnya, misalnya jasa transportasi udara, transportasi laut, transportasi darat, jasa perbankan, jasa asuransi, dan jasa kesehatan.
     Dalam perusahaan jasa transportasi, karekter bisnis transportasi udara sangat berbeda dengan darat dan laut, terutama dalam jenis assetnya dan teknik penjualannya. Jenis assets transportasi udara lebih canggih dan biaya tinggi. Oleh karena itu dalam pembuatan anggaran dan penentuan harga pokok tiap satuan jasa yang dijual harus esktra hati-hati. Jenis jasa pariwisata lebih rumit lagi, yaitu tentang kesulitan menentukan harga satuan jasa pariwisata yang akan dijual. Penjualan jasa harus dibedakan, yaitu jasa kebutuhan pokok dan kebutuhan tidak pokok. Jasa kebutuhan pokok misalnya jasa transportasi dan perumahan, dan jasa kebutuhan tidak pokok misalnya pariwisata.

Model Penyusunan Anggaran

          Para penyusun anggaran atau tim anggaran menyusun anggaran berdasarkan teori, praktek, dan prediksi perubahan situasi ekonomi, sosial, dan politik. Penyusunan anggaran berdasarkan teori ialah pembuatan anggaran berdasarkan pengetahuan ekonomi perusahaan, di mana titik sen-tral perusahaan adalah mencari laba. Oleh sebab itu, laba harus ditentukan dahulu, kemudian disusun strategi dan program kerja untuk mencapai sasa-ran laba.
          Penyusunan anggaran berdasarkan praktek ialah pembuatan angga-ran berdasarkan pengalaman praktek atau berdasarkan data historis. Data histories tersebut diolah secara ilmiah kemudian dijadikan bahan untuk me-nyusun anggaran. Cara ini lazim digunakan, karena lebih mudah dan dapat digunakan jika kondisi ekonomi, sosial, dan politik stabil.
          Penyusunan anggaran berdasarkan prediksi perubahan situasi ekono-mi, sosial, dan politik ialah pembuatan anggaran berdasarkan ramalan para ahli ekonomi, sosial, dan ahli politik. Jika masa depan ekonomi, sosial, dan politik stabil, tim angaran dapat menggunakan data historis, tetapi jika masa depan ekonomi, sosial, dan politik tidak stabil atau ada perubahan yang cepat, maka data histories tetap dijadikan dasar pembuatan anggaran dengan diadakan penyesuaian hasil ramalan perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan  politik. Model penyusunan anggaran ini adalah penggabungan data histories yang diolah secara kuantitatif dengan data kualitatif tentang ramalan perubahan kondisi ekonomi, sosial dan politik.
          Para penyusun anggaran harus menyadari bahwa kondisi perusahaan ditentukan oleh kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Jika terjadi perubahan politik, maka akan terjadi perubahan aktivitas ekonomi, selanjutnya menen-tukan aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan yang berskala internasional, perubahan kondisi politik global menjadi acuan pokok dalam penyusunan anggaran.
          Model penyusunan anggaran berdasarkan prediksi situasi ekonomi, sosial dan politik nampaknya lebih rasional dibandingkan model apriori. Dunia bisnis adalah dunia perubahan dan rasional yang berorientasi laba. Oleh sebab itu dalam penyusunan anggaran, laba merupakan tujuan pokok suatu organisasi bisnis.
          Dalam menentukan sasaran laba manajemen harus mempertim-bangkan : volume penjualan, keadaan pulang pokok, kapasitas produksi, laba atas modal yang digunakan. Sasaran laba tersebut berupa laba jangka panjang dan jangka pendek.
          Dalam anggaran dikenal prinsip-prinsip anggaran yaitu proses pembuatan anggaran yang harus berdasarkan pada struktur organisasi yang memberi batasan tanggung jawab fungsional. Batasan tanggung jawab inilah merupakan dasar dibuatnya anggaran. Semua level manajer harus menyiapkan anggaran untuk divisinya, bagiannya, dan seksi masing-masing. Karena suatu perusahaan itu terdiri dari beberapa divisi, maka perlu dibuat panitia anggaran untuk mengkoordinir, menyeleksi, dan memutuskan angga-ran secara keseluruhan.
          Organisasi ditinjau dari sudut manajemen keuangan harus membuat planning and budgeting yang terdiri dari long-term planning and forecasting dan short-term planning and budgeting. Dalam long-term planning and forecasting terdiri dari rencana-rencana strategis, rencana-rencana operasi, rencana keuangan, ramalan penjualan, dan ramalan laporan keuangan. Dalam short-term planning and budgeting terdiri dari anggaran sumber pem-biayaan untuk modal kerja dan anggaran kas. Semuanya itu harus dituang-kan dalam rencana-rencana operasi.
          Rencana-rencana operasi dapat dibuat dan dikembangkan untuk beberapa kurun waktu, tetapi pada umumnya di buat dalam kurun waktu 5 tahun. Dalam rencana operasi lima tahun, rencana operasi pada tahun perta-ma harus rinci, untuk tahun-tahun berikutnya dapat disajikan secara garis besar. Rencana operasi itu harus disertai dengan petunjuk pelaksanaannya yang dibuat berdasarkan strategi perusahaan untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dalam rencana operasi itu harus dijelaskan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pekerjaan ber-dasarkan fungsinya masing-masing. Kegiatan dalam rencana operasi tahun-an antara lain adalah :
a.    Manajer divisi harus mengalisis ligkungan umum lingkungan industri.
b.    Divisi pemasaran harus menyiapkan ramalan penjualan untuk tiap-tiap produk.
c.    Divisi pabrik menyiapkan estimasi biaya untuk fasilitas baru pabrik dan produk.
d.    Para analis keuangan mengevaluasi usulan pengeluaran modal, rencana-rencana biaya operasi tiap divisi, dan menyajikan usulan sumber dan penggunaan dana.
e.    Untuk rencana 5 tahun harus dibuat oleh divisi perencanaan, dikoreksi oleh manajer divisi, dan rencana ini belum merupakan rencana yang final.
f.      Rencana 5 tahunan itu kemudian diserahkan kepada ketua komisi perencanaan dan seterusnya diajukan kepada dewan direktur untuk dimintakan persetujuan.

TUJUAN PENGANGGGARAN

Penganggaran bertujuan untuk : (1) memaksa manajer membuat rencana kerja, (2) tolak ukur mengevaluasi kinerja, (3) meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer, dan (4) membantu pengambilan keputusan.
Penganggaran memaksa manajer membuat rencana kerja artinya manajer harus selalu berfikir proaktif tentang perubahan yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan memprediksi masa depan itu dituangkan dalam bentuk angka-angka satuan fisik dan satuan uang yang berorientasi pada kelangsungan hidup perusahaan. Penganggaran sebagai tolak ukur  mengevaluasi kinerja artinya bahwa kinerja perusahaan harus dibandingkan dengan anggaran. Hasilnya adalah varian, varian dihitung dan dianalisis untuk koreksi rencana, anggaran, dan pelaksanaan kerja. Penganggaran dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer artinya bahwa secara formal anggaran mengkomunikasikan rencana organisasi kepada semua level manajemen. Selanjutnya manajer mengadakan koordinasi untuk merealisasikan rencana tersebut. Penganggaran membantu pengambilan keputusan artinya bahwa anggaran mengarahkan perhatian manajer untuk mengambil keputusan.


EKSISTENSI PENGANGGARAN

Keberadaan anggaran dapat dilihat dari dua sudut yaitu sudut penyusunan dan penggunaan. Penyusunan anggaran pada umumnya dibuat empat atau tiga bulan terakhir dari tahun berjalan untuk masa satu tahun fiscal, kemudian dibagi anggaran kwartalan dan bulanan.
Dalam proses penyusunan anggaran biasanya ada panitia anggaran yang dipimpin oleh seorang ketua, biasanya dijabat oleh seorang kontroller atau akuntan manajemen. Panitia anggaran menerima anggaran dari berba-gai seksi, bagian, divisi, kemudian mengkoordinasikan, merevisi (menyem-purnakan), dan menetapkan. Kemudian memonitor pelaksanaan anggaran selama tahun berjalan. Penggunaan anggaran adalah untuk pedoman kerja dan untuk menilai prestasi kerja manajemen.
 

 KEGUNAAN ANGGARAN

          Kegunaan anggaran ialah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi    kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Dalam perencanaan, perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) berdasarkan prediksi masa mendatang yang terbaik mengenai tingkat aktivitas. Pada umumnya tingkat aktivitas yang di anggarkan tidak sama dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya,maka timbul penyimpangan-penyimpangan. Untuk memahami penyimpangan-penyimpangan harus di susun anggaran fleksibel.

ANGGARAN INDUK (MASTER BUDGET)
Anggaran induk ialah rencana keungan yang komprehensif untuk seluruh kegiatan organisasi yang terdiri dari operasi (operation budget) dan anggaran keuangan (financial budget). Anggaran operasi ialah rencana kegiatan operasi yang dituangkan dalam bentuk fisik dan keuangan yang terdiri: (1) anggaran penjualan, (2) anggaran biaya dan (3) anggaran laba. Sedangkan anggaran keuangan ialah rencana keuangan yang terdiri dari: (1) anggaran kas, (2) anggaran belanja barang modal, (3)  neraca yang diang-garkan
Anggaran penjualan ialah rencana kerja divisi marketing yang ditu-angkan dalam bentuk angka-angka keuangan yang terdiri dari : (1) anggaran penjualan, dan (2) anggaran biaya pemasaran. Anggaran penjualan merupakan hasil ramalan penjualan berdasarkan data histories internal tentang penjualan dan berdasarkan data kualitatif eksternal tentang perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Menyusun anggaran penjualan cukup rumit karena pengaruh factor eksternal sulit, cepat berubah dan cepat berubah. Anggaran pernjualan merupakan pusat pembuatan seluruh anggaran. Oleh sebab itu jika anggaran penjualan salah, maka seluruh anggaran berikutnya salah. Tim anggaran harus hti-hati dalam mendiskusikan dan menetapkan anggaran penjulan.
Anggran biaya ialah rencana kerja divisi produksi dan divisi komersial yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangna terdiri : (1) anggaran produksi dalam unit, (2) anggaran kebutuhan bahan dalam unit dan dalam rupiah, (3) anggaran pembelian bahan dalam unit dan rupiah, (4) anggaran biaya tenaga kerja langsung (upah buruh), (5) anggaran biaya overhed pabrik, dan (6) anggaran harga pokok produksi. Sebelum menyusun anggaran produksi, terlebih dahulu diadakan estimasi tentang persediaan awal dan akhir barang jadi, dan sebelum menyusun anggaran pembelian bahan, terlebih dahulu diadakan estimasi tentang persediaan bahan awal dan akhir. Anggaran produksi dalam unit harus berdasarkan anggaran penjualan dalam unit, sedangkan anggaran biaya produksi harus berdasarkan produksi dalam rupiah (satuan uang).
          Anggaran biaya tenaga kerja langsung (upah buruh) ialah rencana kerja dalam bentuk jam kerja dan tariff upah yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan. Jam kerja buruh adalah waktu yang digunakan untuk membuat produk, sedangkan tariff upah ditentukan oleh manajemen berdasarkan hukum penawaran dan permintaan tenaga kerja atau berdasarkan data histories tentang upah. Anggaran biaya tenaga kerja selalu berhubungan dengan anggaran produksi.
          Anggaran biaya overhed pabrik ialah rencana kerja pendukung ke-giatan pabrik yang dituangkan dalam bentuk angaka-angka keuangan, terdiri dari : (1) anggaran biaya tenaga kerja tidak langsung, termasuk gaji karya-wan dan pengawas pabrik, (2) anggaran bahan tidak langsung, (3) anggaran biaya pemeliharaan mesin, gedung pabrik, dan peralatan pabrik, (4) angga-ran reparasi mesin dan peralatan pabrik, (5) anggaran penyusutan aktiva tetap pabrik, (6) anggaran premi asuransi kebakaran, (7) anggaran premi asuransi buruh dan karyawan pabrik, (8) anggaran biaya umum dan administrasi pabrik, anggaran pajak bumi dan bangunan, (9) anggaran kesejahteraan karyawan dan buruh pabrik, (10) anggaran sumbangan kepada masyarakat sekitar pabrik, dan (11) anggaran biaya lain-lain pabrik.
          Anggaran harga pokok penjualan ialah rencana produksi dalam unit yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan, terdiri dari : (1) anggaran persediaan awal bahan, (2) anggaran pembelian bahan, (3) anggaran persediaan akhir bahan, (4) anggaran pemakaian bahan dalam proses produksi, (5) anggaran biaya tenaga kerja atau upah buruh, dan (6) anggaran biaya overhed pabrik. Anggaran harga pokok produksi pada umumnya disajikan dalam bentuk total dan dalam bentuk per unit.
          Anggaran biaya pemasaran ialah rencana kerja pemasaran yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan, terdiri dari : (1) anggaran biaya riset pemasaran, (2) anggaran biaya pengembangan produk, (3) anggaran biaya distribusi, (4) anggaran biaya promosi, (5) anggaran poto-ngan harga, (6) anggaran biaya penjualan, (7) anggaran komisi penjualan, (8) anggaran perjalanan dinas tenaga penjual, (9) anggaran biaya “entertaiment”, (10) biaya pelayanan purna jual, dan (11) anggaran gaji karyawan divisi pemasaran dan penjualan, (12) anggaran biaya umum dam dan administrasi divisi pemasaran, (13) anggaran penyusutan aktiva tetap divisi pemasaran, dan (14) biaya lain-lain divisi pemasaran dan penjulan.
          Anggaran biaya administrasi ialah rencana kerja divisi administrasi dan kantor pusat yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan, terdiri dari : (1) gaji direksi dan staf, (2) anggaran biaya kantor, (3) anggaran biaya konsultan dan auditor, (4) anggaran biaya dinas, (5) anggaran penyusutan aktivita tetap divisi administrasi, (6) anggaran sumbangan sosial, dan (7) anggaran biaya lain-lain.
          Anggaran rugi-laba ialah rencana  laba yang terdiri dari : (1) laba kotor yaitu hasil penjulan dikurangi harga pokok penjualan, (2) laba operasi yaitu laba kotor dikurangi beban pemasaran dan beban administrasi, (3) laba bersih yaitu laba operasi dikurangi beban bunga dan beban pajak penghasilan perusahaan.
          Anggaran kas ialah rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam anggaran kas diperhitungkan saldo kas awal periode dan kas minimum yang harus tersedia (safety cash). Dalam anggaran penerimaan kas terdiri dari: (1) anggaran penerimaan piutang, (2) anggaran penjulan tunai, (3) anggaran penerimaan hasil penjualan aktiva tetap jika ada, (4) anggaran penerimaan utang, (5) anggaran tambahan modal pemilik, (6) penerimaan lain-lain. Sedangkan anggaran pengeluaran kas terdiri dari : (1) anggaran pembelian bahan, (2) anggaran biaya tenaga kerja langsung atau upah buruh, (3) anggaran biaya overhed pabrik, (4) anggaran pemasaran, (5) anggaran biaya administrasi, (6) anggaran pembayaran bunga dan angsuran hutang, (7) anggaran pajak, (8) anggaran pembelian barang modal, (9) anggaran pembayaran dividen, (10) anggraran jasa produksi karyawan dan buruh, (11) anggaran pengeluaran kas lain-lain.
          Anggaran neraca atau neraca yang dianggarkan ialh rencana posisi keuangan yang terdiri penggunaan dan sumber dana. Penggunaan dan terdiri dari kas, piutang, persediaan, harta tetap, dan harta lain-lain. Sedang-kan sumber dana terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, modal, dan laba ditahan.                            

MASTER BUDGET

ANGGARAN INDUK (MASTER BUDGET)/BUDGET/FORECASTING/
BUSINESS BUDGET/ANGGARAN


PENGERTIAN :
  1. Suatu rencana yang di susun secara sistematis,yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,yang dinyatakan dalam satuan unit (uang) dan berlaku jangka waktu tertentu yang akan datang.
  2. Taksiran-taksiran (forecasting) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka (periode) tentang keadaan yang akan datang,serta berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat akan datang.
  3. Pernyataan-pernyataan dalam kuantitas,tentang tujuan-tujuan mana-jemen, dan merupakan alat unutk mengalisa perkembangan menuju tercapainya tujuan-tujuan itu

BUDGET DIBAGI DUA (2) KELOMPOK,YAITU:
1.    OPERATING BUDGET (Budget Operasional), ialah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatabn perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
2.    FINANCIAL BUDGET (Budget Finansial), ialah Budget yang berisi taksiran-taksiran keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.

Dari pengertian ad.a. bahwa budget mempunyai empat unsur,yakni:
1.      Rencana
2.      Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
3.      Dinyatakan dalam unit (uang)
4.      Jangka waktu tertentu yang akan datang

Dalam kaitannya dengan waktu (periode) budget, dikenal dua macam budget, yakni:
w  Budget strategis (strategic budget), ialah budget yang berlaku untuk jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi (melebihi satu tahun)
w  Budget Taktis (tactical budget), ialah budget yang berlaku satu periode akuntansi atau kurang. Budget yang disusun untuk periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan Budget Periodik (Periodical Budget), sedangkan budget yang disusun untuk janka waktu yang kurang dari satu periode akutansi (misalnya hanya tiga bulan) dinamakan budget bertahap (continuous budget)

Faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu budget :
a).       Luas Pasar
b).       Posisi perusahaan
c).       Jenis Produk
d).       Tersedianya data dan infomasi
e).       Keadaan perekonomian

KEGUNAAN BUDGET:
1.    Sebagai pedoman kerja
2.    Sebagai alat koordinasiaan kerja
3.    Sebagai alat pengawasan kerja

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN BUDGET:
1.    Faktor-faktor Intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, yakni antara lain:
a).     Penjualan tahun lalu
b).     Kebijaksanaan perusahaan
c).     Kapasitas produksi
d).     Tenaga kerja yang dimiliki
e).     Fasilitas-fasilitas

2.    Faktor-faktor Ekstern, yaitu data, informasi dan pengalam yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. factor-faktor tersebut antara lain:
a).     Keadaan persaingan
b).     Tingkat pertumbuhan masyarakat
c).     Tingkat penghasilan masyarakat
d).     Tingkat pendidikan masyarakat
e).     Tingkat penyebaran penduduk
f).       Adat-istiadat dan relegi masyarakat
g).     Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan komunikasi dsb.

PERLU DIPERHATIKAN HUBUNGAN BUDGET DENGAN DISIPLIN ILMU YANG LAIN, DI ANTARANYA:
a).     HUBUNGAN BUDGET DENGAN MANAJEMEN
b).     HUBUNGAN BUDGET DENGAN AKUNTANSI
c).     HUBUNGAN BUDGET DENGAN STATISTIKA DAN MATEMATIKA

PROSEDUR PENYUSUNAN BUDGET

   Pada garis besarnya tugas menyiapkan dan menyusun Budget dapat  didelegasikan kepada:
1.       Bagian administrasi
2.       Panitia Budget

BAIK BURUKNYA MEMBUAT BUDGET:

MANFAAT yang di peroleh dengan membuat anggaran sebagai berikut :
w  Dapat mempermudah koordinasi antara segala macam tugas di dalam organisasi
w  Memberikan pedoman secara garis besar dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan
w  Dapat menganalisa operasi-operasi yang sudah direncanakan
w  Sebagai alat pengukur
w  Sebagai alat koreksi

KEBURUKAN/KELEMAHAN Budget:
w  Karena sudah ada anggaran, maka perusahaan hanya dapat menja-lankan satu rencana saja
w  Tujuan-tujuan yang tidak realistis atau terlalu muluk yang dibuat oleh manajemen, akan menimbulkan reaksi negatif dari para karyawan apabila tujuan-tujuan itu tidak bisa dicapai
w  Bagian-bagian tertentu di dalam perusahaan akan sulit merangsang pengendalian biaya, apabila para pengawas dan para karyawan berkeyakinan bahwa jika anggaran sekarang ini tidak sampai habis terpakai, maka anggaran yang akan datang pastilah lebih kecil.

CONTOH MASTER BUDGET


CONTOH :
Neraca dan informasi tambahan yang berikut ini akan dipakai untuk menyusun anggaran induk PT JAYA MULYA, untuk triwulan pertama tahun 20xx

PT JAYA MULYA
NERACA
1 Januari 20xx
(dalam ribuan rupiah)


AKTIVA                                                   PASSIVA

Aktiva Lancar :                                       Kewajiban :

     Kas                                  10.700,-        Hutang Dagang        10.300,-
     Piutang                           132.930,-
     Bahan Baku                        6.600,-
     Barang Jadi                      39.900,-
     Jumlah                           190.130,-
Aktiva Tetap :                                         Modal :
     Gedung                          800.000,-        Modal Disetor               900.000,-
     Akm.Peny.Gd.                 (48.460,-)      Laba Ditahan                  99.230,-
     Peralatan                          75.000,-        Jumlah Modal             999.230,-
     Akm.Peny.Prlt.                  (7.140,-)
     Jumlah                           819.400,-
Total Aktiva                     1.009.530,-      Total Ht. & Modal        1.009.530,-


Ramalan Penjualan Menurut Wilayah :

Unit


 

Wilayah                  Januari         Pebruari        Maret
Jakarta                   300               450               200
Bogor                               280               500               170
Bekasi                    350               550               300
Jumlah                   920               1.500            670


Biaya Vaviabel (% dari jumlah rupiah penjualan)
Komisi 5%
Perjalanan Dinas 3%
Advertensi 7%


Biaya Tetap per Bulan :
1.    Bahan Baku Tak langsung ………………..    Rp 2.000.000,-
2.    Tenaga Kerja Tak Langsung ……………..    Rp    900.000,-
3.    Perawatan dan reparasi  ………………….    Rp 1.200.000,-
4.    Gas dan penerangan  ……………………..   Rp    300.000,-
5.    Energi ……………………………………….    Rp    200.000,-
6.    Asuransi   ……………………………………   Rp    270.000,-
7.    Penyusutan (40% Gedung, 60% Peralatan)           Rp 1.350.000,-
8.    Pajak  ………………………………………...  Rp     600.000,-
9.    Gaji Tenaga penjualan …………………….  Rp 1.400.000,-
10.Gaji pimpinan  ………………………………   Rp 2.000.000,-
11.Biaya Administrasi …………………………    Rp 1.500.000,-
12.Biaya Penjualan  ……………………………   Rp 1.300.000,-

Persediaan Barang Jadi, jumlah yang dikehendaki (asumsi : seluruh persediaan akhir diberi harga standar).
1.    Tanggal 1 Januari 950
2.    Tanggal 31 Januari 900
3.    Tanggal 28 Februari 980
4.    Tanggal 31 Maret 1.100

Data-data lain :
1.    Harga Penjualan rata-rata Rp 150.000,- per unit
2.    Biaya Bahan Baku Rp 25.000,- per uit.
3.    Pembelian Bulan Desember Rp 25.750.000,-
4.    Persediaan akhir Bahan Baku yang diinginkan 30% dari jumlah produksi bulan depan (kebijaksanaan ini sudah berlaku tahun yang lalu)
5.    Produksi April 600 unit
6.    Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung 3 Jam Per Unit.
7.    Bahan Baku 1 unit per produk
8.    Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.250,- per jam.
9.    Tarip Pajak Badan Usaha 50%
10.Persediaan Awal 30% dari jumlah Produksi bulan berjalan.

Tingkat Biaya Overhead pabrik Variabel, per jam kerja langsung
1.    Tenaga Kerja Langsung ……. Rp 200,-
2.    Perawatan dan Reparasi …… Rp 300,-
3.    Energi …………………………  Rp 550,-
4.    Biaya Pajak Pengupahan …... Rp 100,-

Jam Kerja Langsung :
Januari         2.640
Pebruari        4.740
Maret           2.370

Penerimaan Kas :
1.    10 dari penjualan bulan berjalan
2.    85% dari penjualan Kredit bulan berjalan
3.    5% dari penjualan dua bulan lalu

Pengeluaran Kas didasarkan ata pembayaran pembelian Bahan Baku Langsung, pembayaran dilakukan 60% di bulan yang bersangkutan dan 40% bulan berikutnya.